
Scheduled
This post is scheduled to be published in the future.
It should not be displayed by the theme.
Para alumni kursus MK-Photography sering berkomentar terhadap cara saya mengajar komposisi fotografi yang tidak lazim seperti kebanyakan pengajar fotografi lainnya. Saya selalu mengatakan kepada murid-murid saya untuk melupakan apa yang saya ajarkan tentang komposisi.
Read more “Jangan Belajar Komposisi Kalau Mau Foto Anda Bagus.” →
Lensa Normal adalah lensa yang mimiliki panjang titik fokus sebesar 50mm. Sebenarnya, ukuran tepatnya sebuah lensa dikatakan sebagai lensa normal selalu menjadi perdebatan. Apalagi kalau diperhitungkan juga crop factor. Akan tetapi, secara umum lensa 50mm tetap bisa dikatakan sebagai lensa normal.
Seribu milimeter. Ya benar, ini lensa zoom 50-1000mm (lima puluh hingga seribu milimeter).Tahun 2010, Canon ditantang untuk membuat sebuah lensa yang amat ekstrim oleh pembuat film margasatwa Jerman, Ivo Norenberg. Tantangan ini berasal dari kebutuhan untuk merekam secara utuh objek yang tingginya sekitar 1.2-1.5 meter, dari jarak sekitar 90 meter hingga 100 meter. Dari kalkulasi sederhana, dibutuhkan lensa sepanjang 1000mm untuk bisa merekam objek tersebut pada kamera full frame.
Read more “Tantangan Diajukan Kepada Canon, Dan Lahirlah Lensa Canon 50-1000mm” →
Dalam fotografi lensa berfungsi sebagai alat pengumpul cahaya, yang mana kemudian meneruskan cahaya yang dikumpulkan tersebut ke dalam sensor kamera. Pada setiap lensa, terdapat sebuah angka dengan satuan milimeter (mm). Angka ini menerangkan jarak titik fokus dari lensa tersebut. Para pabrikan lensa menawarkan lensa-lensanya dalam 2 (dua) katagori besar, lensa fixed dan zoom.
Speed pada fotografi adalah salah satu satuan di segitiga fotografi yang menentukan lamanya shutter terbuka untuk meneruskan cahaya ke sensor. Pada proses pengambilan foto, cahaya diteruskan oleh lensa, masuk ke dalam kamera yang mana di dalam kamera ada “layar” yang akan terbuka dan tertutup untuk meneruskan cahaya tersebut ke sensor kamera. Speed menentukan lamanya “layar” ini terbuka untuk meneruskan cahaya ke sensor. Semakin lama “layar” ini terbuka, maka semakin banyak cahaya yang masuk ke dalam sensor.
Exposure Value atau Stop adalah sebuah istilah dalam fotografi yang menunjukan kelipatan atau lompatan perubahan banyaknya cahaya yang terekam oleh kamera. Besaran banyaknya perubahan cahaya adalah dua kali (dobel) pada setiap satu stop (lompatan).
Menambah 1 Exposure Value (+1 EV) artinya banyaknya cahaya yang masuk ke dalam kamera bertambah dua kali lipat.
Mengurangi 1 Exposure Value (-1 EV) artinya banyaknya cahaya yang masuk ke dalam kamera berkurang menjadi setengahnya.
Secara teknis, noise adalah gangguan sinyal pada rangkaian elektronik. Noise pada fotografi digital terlihat seperti bitik-bintik pasir kasar di gambar Anda. Munculnya noise terjadi karena adanya gangguan sinyal elektronik pada sensor kamera. Gangguan sinyal ini terjadi karena kita “memaksa” sensor untuk menangkap cahaya yang minim dengan memperbesar angka ISO. Semakin kita memaksa sensor untuk menangkap cahaya minim (memakai ISO tinggi), maka semakin banyak noise yang muncul.
ISO pada fotografi adalah salah satu satuan di segitiga fotografi yang menunjukkan tingkat kesensitifan dari alat rekam cahaya.
Semakin tinggi angka ISO, maka semakin sensitif alat rekam tersebut terhadap cahaya. Untuk bisa memotret dengan ISO tinggi hanya dibutuhkan sedikit cahaya.
Fotografi adalah kegiatan merekam gambar yang didapat dari memfokuskan cahaya melalui lensa. Untuk dapat membuat sebuah foto dengan pencahayaan yang pas, kita memakai segitiga fotografi. Segitiga fotografi adalah teknik mengontrol banyaknya cahaya yang masuk ke dalam kamera, dan mengontrol tingkat sensitifitas dari alat rekam cahaya kita.